Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Tadi siang setelah pulang dari takziah tetangga yang subuh tadi meninggal, liat cara dikafani, trus ikut lanjut kekuburan...sampai di rumah buka fb baca pesan masuk yang berjudul "DAHSYATNYA RASA SAKIT SAKARATUL MAU YG AKAN KITA RASAKAN".....membuat q semakin merinding....Ya Allah...suatu hari q jg akan menjemput kematian...Bekal apakah y udah q PERSIAPKAN???....
Akhirnya pnya ide tuk buat ulasan ttg kematian y suatu saat kan kita lalui...silakan lanjut baca...
Tadi siang setelah pulang dari takziah tetangga yang subuh tadi meninggal, liat cara dikafani, trus ikut lanjut kekuburan...sampai di rumah buka fb baca pesan masuk yang berjudul "DAHSYATNYA RASA SAKIT SAKARATUL MAU YG AKAN KITA RASAKAN".....membuat q semakin merinding....Ya Allah...suatu hari q jg akan menjemput kematian...Bekal apakah y udah q PERSIAPKAN???....
Akhirnya pnya ide tuk buat ulasan ttg kematian y suatu saat kan kita lalui...silakan lanjut baca...
Takziah musibah hukumnya sunah lho, sebagaimana Nabi s.a.w. bersabda yang maksudnya : "Tiadalah seorang mukmin yang mengucapkan takziah pada saudaranya yang ditimpa musibah, melainkan Allah s.w.t. memberikannya pakaian daripada pakaian kehormatan di hari qiamat.” (Hadis riwayat Ibnu Majah)
“Ketika wafat Rasulullah SAW, datanglah ucapan takziah. Datang kepada mereka (keluarga Nabi SAW) orang yang memberi takziah. Mereka mendengar orang memberi takziah tetapi tidak melihat orangnya.
Bunyi suara itu begini:
‘Assalamu Alaikum Ahlal Bait Warahmatullahi Wabarakatuh. Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Hanya saya disempurnakan pahala kamu pada hari kiamat. Sesungguhnya dalam agama Allah ada pemberi takziah bagi setiap musibah, bagi Allah ada pengganti setiap ada yang binasa, begitu juga menemukan bagi setiap yang hilang. Kepada Allah-lah kamu berpegang dan kepada-Nya mengharap. Sesungguhnya orang yang diberi musibah adalah yang diberi ganjaran pahala.”
Setiap yang hidup pasti akan mati.
Namun ketentuan yang telah ditetapkan Rabbi, dan tiada siapa yang dapat menghalangnya. Jika Allah berkehendakkan hidup, maka hiduplah. Jika Allah mahukan hambanya kembali, maka kembalilah hamba itu ke sisiNya. Seperti mana firmanNya :
“Setiap yang bernyawa akan menemui kematian.”(Al Anbia :35)
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
( Al-Jumu’ah [62]:8)
Kematian adalah sesuatu yang tidak dapat dielakkan oleh manusia. Apa pun cara yang dilakukan, kematian akan tetap menghampirinya. Sekokoh apa pun bangunan yang dibuat, kalau sudah sampai waktunya, kematian pasti datang.
Jadi bekal apa tuk hadapi kematian... Bila berbuat sesuatu cukup ingat akan 2 kalimat dibawah ini...
Berbuatlah untuk duniamu seakan kamu akan hidup selamanya,
dan Berbuatlah untuk akhiratmu seakan kamu akan mati esok hari
Terkadang hny sekedar ingat aja tp ga pernah di resapi dalam kehidupan... Itulah manusia selalu lupa hal kecil ...
“Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejab, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri”. (Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan).
"Yaitu pada hari Dia memanggil kamu, lalu kamu mematuhiNya sambil memujiNya dan kamu mengira bahwa kamu tidak berdiam (di dalam kubur) kecuali sebentar saja" (QS. Al Israa (17) : 52)
Pertanyaan Alam Kubur... Siapkah kita menghadapinya???
“Jika seorang mukmin dimasukkan ke kuburnya, shalatnya berada di sebelah kanannya, zakatnya di sebelah kirinya, kebajikannya menaunginya, dan kesabarannya di sisinya. Ketika malaikat Munkar dan Nakir datang yang pertanyaannya ditakuti, maka kesabarannya berkata pada shalatnya, zakat dan kebajikannya, akulah yang akan mendampinginya jika kamu tidak mampu mengahapinya.” (Al-Kafi 2: 90, hadis ke 8)
Ada tiga pertanyaan malaikat dalam kubur, yaitu tentang siapa tuhanmu, siapa nabimu dan apa agamamu...
Maka Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang lalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki. (Ibrahim: 27)
Melalui ayat di atas Allah SWT meneguhkan orang beriman tuk menjawab dengan mantap tiga pertanyaan malaikat tsb...
“Rabbku adalah Allah, agamaku Islam, dan Muhammad nabiku.”
Maka ketika itu jawabannya telah benar sehinnga ada penyeru dari langit, “Telah benar hamba-Ku maka bentangkanlah tempat tinggalnya di surga, pakaikanlah pakaian dari surga dan bukalah pintu surga untuknya.”
Mampukah kita menjadi salah satu orang2 beriman y diteguhkan oleh Allah SWT hatinya... Hanya diri sendiri y mampu menjawabnya... Mulailah menjadi lebih baik mulai detik ini juga...
Semoga kita yang masih hidup dapat selalu dikaruniai hidayah-Nya, berada dalam jalan yang benar, selalu istiqomah dalam keimanan, dan termasuk umat yang dimudahkan-Nya, selama hidup di dunia, di akhir hidup, ketika sakaratul maut, di alam barzakh, di Padang Mahsyar, di jembatan jembatan Sirath-al mustaqim, dan seterusnya.
♥♥••ﷲ••♥♥ |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar